Jumat, 13 Februari 2015

Tugas Bahasa Indonesia - Drama “Tanda Tanya (¿)”



TUGAS BAHASA INDONESIA
TENTANG DRAMA
“Tanda Tanya (¿)”



Disusun oleh:
Kelompok 6 XI MIA 1
Ajeng Sopha Hanura
Janna Rayyana
Muhammad Fajar
Rifo Ahmad Genadi
Salwa Nur Faiziya
Siti Asyifa Soraya Noordin

SMA Negeri 1 Garut
Jl. Merdeka No.91 Telp(0262)233735


Kata Pengantar

Puji syukur  kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kita dapat hidup berkarya dengan baik dan beribadah kepadanya. Solawat dan salam kita senantiasa haturkan kepada Rasul Muhammad SAW, karena dengan lahirnya beliau didunia ini dapat mengubah kehidupan manusia dari gelap gulita, kekafiran dan kebodohan menjadi manusia yang terang benderang iman dan islam.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaiakan teks drama “Tanda Tanya” ini dengan baik dan mudah - mudahan ini semua bisa bermanfaat bagi semua orang.
Sekian dari kami, mohon maaf bila ada kesalahan dalam pembuatan teks drama ini, terima kasih



Sinopsis

            Janna yang terjebak dalam  pertemanan yang fana, mengakui bahwa hubungan dengan pertemanannya tidak berjalan dengan baik. Dia mengakhiri dirinya masuk kedalam jalan yang salah.Sesajen  itu tampak mengerikan untuk disatukan dengan sesuatu yang berasap dan berair, membuatnya menjadi sesuatu yang berbahaya.

          Dia membuat mereka menjadi menderita.Luka, kebencian, tangisan berada dalam diri janna.Luka telah menyebar didalam nurani Janna, luka itu menutupi batin Janna sehingga dia lupa bahwa mereka telah berteman lama.

          Apa yang akan dilakukan Janna pada teman-temannya? Ini semua masih tanda tanya…………


Tokoh dan Penokohan

1.    Ajeng Sopha Hanura
Berperan sebagai Ajeng
Ajeng merupakan seseorang yang netral, tidak berpihak kepada siapa pun, easy going.

2.    Janna Rayyana
Berperan sebagai Janna
Janna, seseorang yang sering dibully, dan dia seseorang yang pendendam, serius.

3.    Muhammad Fajar
Berperan sebagai Ajuy
Ajuy , seorang lelaki yang penuh talenta, ramah, easy going, dan netral dalam berteman.

4.    Rifo Ahmad Genadi
Berperan sebagai Rifo
Rifo , seseorang yang baik hati, pintar, dan tidak neko-neko.

5.    Salwa Nur Faiziya
Berperan sebagai Salwa
Salwa , perempuan alim yang taat agama, dan penuh analisa dalam menyelesaikan masalah.

6.    Siti Asyifa Soraya Noordin
Berperan sebagai Syifa
Syifa, merupakan rival dari Janna.Syifa adalah perempuan centil yang menjunjung tinggi kecantikan.




Diceritakan 6 orang teman sepermainan, mereka bersahabat sejak kecil, rumah mereka pun berdekatan.mereka adalah Ajeng, Salwa, Janna, Syifa, Ajuy dan Rifo. Hari-hari selalu mereka lewati bersama, kedekatan itu pun semakin terjalin harmonis karena mereka satu sekolah bahkan satu kelas.
sudah sangat lumrah dalam pertemanan saling meledek dan membuly, ada yg menerima itu sebagai candaan ada pula yang menganggap hal itu serius.

SCENE 1
didepan rumah rifo
Ajuy : "eh bro lagi ngapain lo?". (kata ajuy sambil menepuk bahu rifo yg sedang berdiri melamun)
Rifo : "eh lo ngagetin gua aja". (dengan muka kaget)
Ajuy : "ah lebay lu".
Rifo : "gue lagi bosen dirumah, gue keluar aja tapi bingung mau ngapain".
Ajuy : "kita maen ke rumah salwa aja yu bro, sekalian ajak yang lain, siapa tau ada makanan".          (saran ajuy dengan wajah nakal)
Rifo : "kadang kadang lo pinter juga juy, ayo jalan". (jawab rifo semangat)

Mereka pun berjalan ke rumah ajeng terlebih dahulu,

Ajuy+Rifo : "ajeeeeng maen yuuu". (kompak dengan nada mendayu)
Ajeng : "ga mauuu ga punya sendal". (teriak ajeng dari dalam rumah)

Mendengar jawaban ajeng, mereka berdua pun masuk saja ke rumah

Ajuy : "nyeker aja, kan kebiasaan lu gitu". (wajah kesal)
Syifa : "yaelaaaaah".
Ajuy : "ebusetttt nyamber aja lu, kaget gue".
Rifo : "eh ada loe juga".
Syifa : "gue daritadi disini bro, mau maen kemana kalian?".
Ajeng : "iya mau kemana nih, jangan jauh-jauh hemat energi". (sahut ajeng)
Ajuy : "hemat energi hemat energi, bilang aja lu ga punya duit". (sindir ajuy dengan tertawa)
Rifo : "hahahaha bener tuh. kita ke rumah si salwa aja yu".
Syifa : "ayo ayo! si janna mana nih, kita ke rumah nya aja dulu".
Ajeng : "dasar lo juyyyy, yo ah kita cari janna dulu".

mereka berempat berjalan ke arah rumah janna

Ajeng : "jannaaaaaaa". (berteriak dengan suara cemprengnya)
Syifa : "eh cempreng biasa aja kaliiii, telinga gue nih!" (menggerutu dengan memukul ajeng)
Ajuy : "toa mushola aja kalah jeng".
Rifo : "daripada kaya knalpot bajaj kan ga lucu".
Ajeng : "tuh kan suara gue lucu". (dengan wajah senang karena merasa terbela)
Rifo : "jangan kegeeran lo toa mushola"
Ajeng : "yaelaaaaah".
Ajuy : "ah lama lo semua, janna jannaaa". (ajuy kembali memanggil janna)

sudah lama menunggu, tidak ada yg keluar. rifo pun berinisiatif untuk menghampiri pintu rumahnya untuk memastikan.

Rifo : "yaelah guys, rumahnya juga dikunci, ayo kita langsung ke salwa aja".
Ajeng: "iya lama banget, yuk ah".
Ayifa : "hooh yuk".

ketika sampai di depan rumah salwa

Rifo : "assalamu'alaikum".
Syifa, Ajeng, Ajuy : "awaaaa,awaaaa,awaa.."

salwa pun keluar terburu-buru

Salwa : "iya-iya apaaa?!".
Ajuy : "santai atuh wa tong ambek-ambekan".
Salwa : "lah emang siapa yang ngambek duluan?kalian tuh ya datang-datang masuk rumah orang bikin ribut warga sekampung".
Ajeng : "haha sorry wa sorry".
Salwa : "pada mau kemana nih rombongan marawis?perasaan aku ga ngundang".
Syifa : "lah elo bukannya disuruh masuk malah ngatain mau marawisan".
Ajuy : "iya nih yaudah jangan diajak aja".
Ajeng : "eh emang mau kemana? Tujuan kita kan emang kesini?".
Rifo : "taktik jeng taktik,ah elooo".
Ajeng : "ya sorry".
Salwa : "yaudah ayo, tapi jangan sentuh kotak makanan oke?".
Rifo : "ah waa,emang loe kira kita kesini mau apa?".
Syifa : "iya jangan nuduh gitu, tapi emang bener sih itu salah satu alasannya".
Salwa : "iya iya ayo masuk".

ajuy yang kelaparan tanpa basa basi membawa toples makanan

Ajuy : "gue laper". (sambil makan)
Rifo : "ah lu mah malu-maluin". (sambil makan juga)
Salwa : "ah dasar kalian ini, eh janna mana? Ko ga ikut? ".
Syifa : "dia lagi ga ada dirumah".

Ternyata syifa sudah menghubungi janna, dan syifa pun punya niat jahat untuk membohongi janna, tanpa diketahui yang lain, syifa memberi tahu janna bahwa ada hal penting, padahal janna juga sedang ada acara yang penting.

Ajeng : "gue bete nih, bosennnn maksimal tau ga sih".
Ajuy : "jangan bete mulu lo, kalo lo bete muka lo kaya keset, kusutttt". (nada meledek)
Ajeng : "abisnya bosen gini mulu, kita maen keluar aja yuu".
Syifa : "dasar lo labil! Tadi gamau kemana-mana mau hemat energi sekarang minta keluar, gue tabok juga lo".
Salwa : "iya yu kita keluar aja, cari angin". (tertawa)
Rifo : "ya udah yu keburu panas tar gue makin eksotis".
Ajuy : "yu cepet".

mereka berlima pun keluar rumah dan menuju suatu tempat

SCENE 2
Janna yang sedang ada acara keluarga, mendapat kabar dari syifa seperti itu langsung pamitan ke ibunya untuk pulang duluan

Janna : "buuu, aku pulang duluan yaa, ini ada acara penting".
Ibu janna : "memangnya ada apa nak? Tidak enak dengan yang lain".
Janna : "aku tidak tau, yang jelas ini penting".
Ibu janna : "ya sudah, hati-hati nak".

Janna pun berjalan cepat-cepat menuju rumah salwa, jarak dari tempat acara ke rumah salwa cukup jauh.Janna sampai saat hari mulai larut. Teman-teman yang lain pun sudah pulang.

Janna : "pyuuhhh.. akhirnya nyampe juga". (dengan mengusap keringat di keningnya)
Janna : "tapi ko sepi yaaa, ah sudahlah. Assalamualaikummm..salwaaa salwaaa". (sambil mengetuk pintu)

Salwa membukakan pintu

Salwa : "eh jannaaaa, ada apa? " (salwa yang tidak tau apa-apa pun kebingungan melihat janna yang dating dengan ngos-ngosan)
Janna : "mana yang lain? Katanya ada hal penting disini? ". (kata janna dengan nada menyelidiki)
Salwa : "hal penting? Aku rasa tidak ada, tadi kami hanya bermain keluar sebentar sekedar untuk mencari angina". (kata salwa jelas)
Janna : "hahhh? Benarkah?Lalu utuk apa aku terburu-buru kesini". (memegang kepala sambil menunduk)
Salwa : "memangnya siapa yang memberutahu hal itu jan? ". (kata salwa sambil mengangkat dagu janna)
Janna : "syifa sms aku, makanya aku langsung meninggalkan acara keluarga yang juga penting itu, demi kalian". (kata janna sedih)
Salwa : "apaaa? Aku tidak tahu soal ini, sungguh, maafkan kami, ayo masuk dulu". (menuntun janna kedalam yang sedang sedih)



SCENE 3
Keesokan harinya, mereka bertemu disuatu tempat.Ajeng, syifa, salwa, ajuy, dan rifo sedang asik bernyanyi dengan diiringi gitar oleh ajuy.
Janna datang dan tanpa basa-bassi janna langsung melabrak syifa ditempat.

Janna : "eh syif, maksud kamu apa kemarin? kamu mau mempermainkanku? "
Syifa : "eh slow dong lo! Apaan sih gue ga ngerti"
Janna : "jangan so polos deh kamu! "

Teman-teman yang lain masih kebingungan dengan apa yang sedang terjadi
Ajuy yang sedang bermain gitar langsung kaget dan berhenti memainkan gitarnya.

Rifo : "eh jan, kenapa dating-datang kamu marah-marah gini? ". (Tanya rifo keheranan)
Janna : "ah diem kamu! ".
Ajuy : "eh jan serius lo kenapa? Kesurupan? ".
Janna : "berisik kalian! Syifa jawab aku! " .(bentak janna kepada syifa)
Ajeng : "sebenernya ada apa sih syif? Jelasin ke kita semua"
Syifa : "gu.. gue.. gue.. ". (syifa mendadak gagap)
Salwa : "ayo syif kasih tau yang lain, aku sudah tau".
Janna : "kamu ga ngerasain gimana rasanya jadi aku kemarin syif, kamu tega" (janna sedih)
Rifo : "gue makin ga ngerti, ayolah jangan buat drama! ".
Ajuy : "emang kita lagi maen drama kuyaaaa! ". (ajuy gereget)
Rifo : "oh iya gue lupa" (datar)
Ajeng : "ayolaaaah jangan becanda mulu keleusss".
Syifa : "okey, gue ngaku gue salah, gue kemaren ngerjain si janna buat datang ke rumah salwa dengan bilang ada acara penting, tapi gue ga nyangka si janna bakal nurutin gue, gue ga bermaksud kaya gitu, gue ga maksud mempermainkan lo".
Janna : "apapun alasan kamu, berbohong itu ga baik, aku sakit hati syif sama kamu".
Ajuy : "APAAAA??? Kenapa lo gitu syif? ". (kaget)
Rifo : "biasa aja lo juy, over acting banget sih". (datar)
Salwa : "syif, kamu tau? Kemarin janna sampai dirumah ku dan hari sudah larut, dia sengaja meninggalkan acara keluarga yang jaraknya jauh dari sini demi pemberitahuan mu itu"
Ajeng : "omg omg omg, lo jahat syif, lo jahat, cukup tau gue"
Syifa : "diem lo semua! Jangan maen hakim sendiri, gue bukan maling ayam, lagian si janna ga perlu di bela, gue enek liat muka dia” (sinis)
Salwa : "syifa! Kamu jangan begitu"
Janna : "tak peduli ku di bully omongan lo gue beli, cacaian lo gue cuci dengan senyuman prestasi, tak pernah ku malu dengan cibiranmu!”

Janna kemudian terdiam, dia sudah sangat sakit hati karena sering dipermainkan orang, janna pun pergi meninggalkan mereka yang sedang ribut.

Rifo : "tuh kan pergi, harusnya lo tahan dia syif".
Syifa : "bomaaaat, alay dasar gitu aja marah"
Ajuy : "ah pusing gye, gue pergi duluan"
Salwa+ajeng+rifo : "sama" (dengan datar dan kompak)

Syifa yang tinggal sendiri kebingungan dan akhirnya ikut pergi.

SCENE 4
Janna jadi sering diam dirumah, janna benar-benar sedang galau, dia pergi kebelakang rumahnya, dan tanpa disengaja dia menemukan sebuah buku

Janna : "wah buku apa ini? " (kaget)
Janna membuka lembar demi lembar, dan tanpa disangka buku itu adalah buku yang berisi mantra-mantra. Mata janna tertuju pada sebuah mantra yang bertuliskan "mantra pembuat koreng"

Janna :"koreng? Ahaaa! Ini bagus sekali". (janna mempunyai niat jahat terhadap teman-temannya)

Setelah membaca mantra itu, janna pun mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung aksinya, mantra itu bisa sampai lewat perantara barang.Janna pergi untuk mencari barang itu.

SCENE 5
Di komplek mereka, sedang diadakan acara
Semua orang bersuka cita, ada yang bernyanyi, ada yang selfie, ada yang makan, dll.Janna pun memanfaatkan moment ini untuk melancarkan aksi jahatnya.

Janna : "ini waktu yang tepat buat aku nyimpen barang-barang ini". (janna pun menyimpan barang-barang itu dimeja teman-temannya)
Salwa : "eh jan, lagi ngapain kamu? ". (Tanya salwa yang hampir memergoki aksi janna)

Janna pun kaget mendengar salwa.

Janna : "eh wa, umm ini.. anu, umm.. ga ko ga ngapa-ngapain.. su..suer deh". (janna kikuk menjawab pertanyaan salwa)
Salwa : "ya sudah, ayo kita gabung sama yang lain".

salwa tidak menaruh curiga sedikitpun, dan merka pun bergabung dengan yang lain.

Ajeng : "eh darimana kalian? " (ajeng yang sedang selfie bersama yang lain langsung menoleh kepada janna dan salwa)
Salwa : "itu dari situ". (sambil menunjuk ke arah meja tadi)
Janna : "iyaaa, kami dari sana hehehe".
Syifa : "ayo selfie ayo selfie".
Ajuy : "gue lelah".
Rifo : "gue juga".
Salwa : "sekali lagiii ayolah aku mohon".
Ajuy : "baiklah, buat salwa apasih yang ngga".

Mereka pun selfie kembali, setelah itu ajeng syifa rifo dan ajuy menghampiri meja yang tadi ditunjuk salwa.

Ajuy : "kesana dulu yu". (sambil menunjuk meja)
Ajeng/syifa/rifo : "yu mareee".

SCENE 6
Syifa : "ih liat deh, barang-barang nya lucu bangettt, gue mau yang ini" (membawa salah satu barang yang sudah diberi mantra koreng oleh janna)
Ajeng : "ihhh gue juga mauuuu"

Ajuy dan rifo pun tanpa basa-basi membawa barang yang ada.
Beberapa saat kemudian, mereka mengeluh gatal dibeberapa bagian tubuh, mereka merasakan panas dan akhirnya mereka berlarian mencari air.

SCENE 7
Saat mereka membasuh bagian tubuh yang panas itu, tanpa disangka-sangka, kulit mereka menjadi korengan, merah, bernanah, menjijikan.
semuanya berteriak dan berlarian kesana kemari setelah menyadari akan hal iti.
Syifa : "ahhhh tidakkkkk, menjijikannnn apa iniiiii?".
Ajeng : "o em jiiiii kenapa iniiiii ah manahhhhhh"
Ajuy : "shit men, kutukan macam apa ini"
Rifo : "gue kenapaaa"

Seketika mereka semua terkena penyakit koreng dan teriak teriak, tetapi janna yang melihat tidak menghampiri dan hanya tersenyum puas di mata dengan bibir ternganga.Kemudian salwa pun menghampiri ke arah teriakan itu.

Salwa : "kamu kenapa?"
Rifo : "gatau nih, tiba tiba aja jadi kaya gini"
Salwa : "oh terus kalian juga tadi kenapa ikut teriak teriak?"
Ajeng : "kita semua juga sama kena."
Salwa : "wah?kalian?semua?kalian semuanya?"
Semua menjawab : "iya,iya,iya"
Salwa : "bagaimana dengan yang lain?apakah sama?mungkinkah ini semacam virus yang hendak menyerang kampung kita?seperti virus ebolla di afrika?atau..."
Ajuy : "ah loe berlebihan, tapiiii...ah iya bener perasaan cuma kita aja deh yang kena"
Syifa : "bener apanya?emang loe udah ngecek atau apa gitu?"
Ajeng : "tapi iya deh kayanya,soalnya yang lain santai santai aja"
Ajeng : "eh kalian nyadar ga kita kaya gini itu sesudah pake ini nih" (sambil narik gelang)
Rifo : "bener,patut dicurigai. iya kan,wa?"

Semua hanya mengangguk mengiyakan, sedangkan saat itu salwa hanya nelamun seperti sedang memikirkan sesuatu dan yang lain menatapnya bingung.

Rifo : "wa?bener kan?"
Ajeng : wa?kenapa?ada apa?"
Salwa : "ah engga engga, janna kemana?"
Syifa : "oh iya kemana tuh anak, perasaan galiat deh dari tadi"
Salwa : "tadi sejak kapan?sejak keluar dari ruangan itu?" (sambil menunjuk)
Ajuy : "tuh loe tau"
Ajeng : "bukannya tadi dia sama kamu?"
Salwa : "oh, hmm...tadi diaaa.. eh aku duluan yah. Dah"
Semua berbarengan : "eh loe kemana?"
Rifo : "acaranya kan belum selesai"
Ajuy : "woy,loe belum beres ngomong"
Ajeng : "loe belum jawab pertanyaan gue"
Syifa: "dan...loe juga belum bayar hutang, iya bener bekas bakso minggu lalu"

Semua langsung menatap syifa

Semua : "apa hubungannya?!"
Syifa : "ya terus gue harus ngomong apa?kalian semua berargumen sih"
Semua : "yaelah"
Ajuy : "ya udah kita pergi dari sini, kita cari dokter, lets go"

Dan mereka semua pergi meninggalkan tempat itu.

Saat salwa berlari mencari Janna,akhirnya dia melihat Janna sedang duduk termenung di bawah pohon besar

Janna : "eh wa,kenapa lari lari kaya gitu?" (dia bicara dengan nada gugup)
Salwa : "eh loe?janna?aslikan janna?asli janna kan?" (dengan napas tersenggal-senggal)
Janna : "iya ada apa wa?"
Salwa : "kamu tau kalau mereka kena penyakit koreng?"
Janna : "emm,gatau wa gatau.emang gimana?" (dengan terbata bata)
Salwa : "hah?kenapa jawab gatau?"
Janna : "tapi emang bener aku gatau"
Salwa : "aneh" (sambil geleng geleng)
Janna : "apanya yang aneh?aku ga bohong kok"
Salwa : "mungkin,tapi bagaimana ga aneh kamu jawab gatau?emang kamu tau mereka yang aku maksud itu siapa?padahal aku belum sebutin siapa mereka"
Janna : "oh iya tadi aku liat rifo,ajeng,fajar,syifa, iya kan?"
Salwa : "hah?apa?bukannya tadi kamu bilang gatau?"
Janna : "oh anu..emm..mamah aku udah nyuruh pulang,dah"
Salwa : "aish, aku di tinggal sendiri.mana di bawah pohon gede kaya gini lagi, ihh..."
Karena terburu-buru buku mantra yang sedang dibacanya tadi terjatuh didekat pohon itu

Salwa : "eh buku apa ini? " (salwa keheranan)

Salwa pun membuka buku itu lembar demi lembar, dan sampailah pada lembaran yang berisi mantra koreng itu, salwa kaget dan membacanya dengan seksama.

Salwa : "apa iniii? Apakah ini penyebab penyakit koreng yang diderita teman-temanku?Tapi mengapa buku ini ada pada janna? Ah lebih baik aku cepat pulang.”

Salwa pun pulang ke rumah, di rumah dia terus mempelajari isi buku itu, dan dia pun mengingat kejadian saat janna menaruh sesuatu dimeja saat ada acara, dan mulai menyimpulkan hipotesis mengenai kejadian ini.

Salwa : "ah aku mengerti sekarang, janna pasti balas dendam atas perlakuan teman-teman, aku harus segera membereskan kasus ini. " (dia mengeluarkan handphonenya untuk menghubungi teman-teman untuk segera berkumpul menyelesaikan masalah ini)

Salwa sudah stand by di tempat yang sudah di janjikan, tak lama ajeng pun datang
Ajeng : "eh waa ada apa ni, kayanya penting bgt, padahal  gue malu buat keluar rumah dengan koreng ini"
Salwa : "tunggu yang lain saja dulu"

Ajuy Syifa Rifo pun datang

Syifa : "ada apa siiiiih, gue ga sanggup"
Ajuy + Rifo : "ga sanggup? sangguppinnnn"

hanya suara jangkrik yang terdengar

Salwa : "sudah sudah, kita tunggu janna"

tak lama kemudian, janna pun datang

Janna : "iyuwwwhhh menjijikan, kalian korengan, jangan deket deket aku hus hus"

perkataan janna tersebut sontak menyulut emosi mereka semua, terutama syifa

Syifa : "eh jaga tu mulut! lo pasti seneng kan muka cantik gue jadi kaya gini? hah? iya?"
Janna : "cantik? apa? aku ga salah denger? cuh"
Ajeng : "eh ko lo jadi ngeselin gitu ya!! baru nongol dari kemaren dan lo langsung hina-hina kita? o em ji"
Ajuy : "yang penting gue tetep ganteng"
Salwa : "cukupppp! Janna kamu tidak pantas seperti itu, cepat minta maaf"
Janna : "apa? minta maaf? tak sudi"
Salwa : "jadi kamu mau merusak persahabatan kita yang sudah terjalin selama ini? sungguh?"
Janna : "persahabatan? selama ini aku tidak merasakan persahabatan itu, yang ada aku hanya menjadi bahan bullyan kalian saja, kalian tidak pernah menginginkanku"
salwa : "justru karena itu kami juga ingin minta maaf, tapi sebelumnya kamu dulu yang harus minta maaf"
janna : "maksud kamu apa sih?kamu nyuruh aku kesini untuk jadi bahan tuduhan karena kulitku masih tetep mulus kaya gini kan?harusnya kamu juga nyadar wa,bukan cuma aku yang masih mulus!"
salwa : "oh, otak manusia itu memang hebat" (sambil berdecak disertai gelengan kepala)
ajeng : "iya wa maksud kamu apa nuduh janna kaya gitu?"
salwa tidak menghiraukan pertanyaan ajeng
salwa : "terus apa maksud buku ini?" (sambil menunjukkan sebuah buku)
janna pun tak mampu menjawab,tapi hanya membelalakkan mata dengan mulut ternganga.
rifo : "buku apa itu wa?"
ajuy : "sini liat"
salwa pun melemparkan buku itu ke arah ajuy, tapi saat ajuy hendak membuka hlaman pertama buku itu janna pun segera membawanya dengan paksa.
janna : "ini buku aku,kenapa ada di kamu?"
salwa : "memang buku kamu,jadi kamu harus minta maaf"
syifa : "emang buku apaan sih?"
salwa : "tuh buku nyeritain peristiwa ketika semua negara damai dan berubah saat negara api menyerang dan hanya avatar lah yang mampu mengendalikannya" (dengan kepala mengangguk disertai senyum sinis)
rifo : "salah wa,harunya awalnya pake air, api, tanah, udara"
ajeng : "apaan sih?ga ngerti tau"
ajuy : "itu personifikasi kan wa?"
salwa : "nah betul,tumben bisa jawab"
ajuy : "aissh,,"
ajuy hendak memukul salwa,tapi tiba tiba penyakit korengnya kambuh.
salwa : "jan,cepet ngaku aja atau aku ngungkapin semua apa yang telah aku baca di bukuuu -perkataannya menggantung sambil mengingat judul bukunya- ah entah buku apa itu"
syifa : "jadi kamu tau wa siapa yang ngebuat kulit mulus gue jadi kaya jalanan aspal yang dilapisi semen dicampur arang terus disiram minyak tanah lalu dibakar pake batu batu di zaman purba. aaahh tidaaakk kulitkuu!"
salwa : "jelas aku tau lah"
ajeng : "siapa wa?"
rifo : "iya cepet wa kasih tau biar tu orang gue pites jadi dua atau empat ah engga deh delapan kayanya"
salwa : "heh gimana mau mitesin, orang dia lebih gede dari kamu. yang ada malah tangan loe lepas duluan"
rifo : "gajadi deh,gue lebih mau mitesin loe duluan"
salwa : "coba aja"
syifa : "ah udah cepetan jawab, siapa wa?"
salwa : "yang punya tuh buku"
seketika semuanya mengalihkan perhatian ke janna.
salwa : "SKAK MAT!"
ajeng : "ja..ja..jadi ka..kamu yang ngelakuin ini semua?"
syifa : "apaa?! oh my god terlalu sadis caramu.. eh lanjutan liriknya apa sih?"
ajuy : "eh elo ya! bisa ga serius bentar"
syifa pun hanya cemberut tidak berkata apa-apa
janna : "teman-teman maaf, sebenernya aku gamau ngelakuin itu. tapi ini juga karenaa.." (janna berbicara terbata-bata penuh dengan penyesalan, lalu ajeng memotongnya)
ajeng : "maaf jan,itu semua gara gara kami yang selalu membully kamu"
syifa : "iya deh kayanya emang kita duluan yang bikin masalah"
ajuy : "gue minta maaf jan"
salwa& rifo : "gue juga"
janna : "iya aku juga minta maaf, lebih lebih minta maaf"
semua : "kita juga lebih lebih lebih lebih minta maaf. hahaha"
semuanya tertawa bersama sekeras-kerasnya, hingga ajuy pun menghentikannya)
ajuy : "eh eh jangan bahagia dulu, bagaimana dengan koreng ini?"
syifa : "oh iya kamu harus tanggung jawab jan, gue gamau nanti gue jadi jomblo seumur hidup. oh tidak!"
janna pun menjawab dengan penuh senyuman
janna : "kalian tenang aja aku udah pikirin solusinya, asaaall.." (tersenyum licik)
rifo : "ah elo pake ada kompensasi segala lagi"
janna : "hehe engga kok engga. yang penting kalian harus janji jangan bully aku lagi, oke?"
semua : "oke"













0 komentar:

Posting Komentar